Di ujung jalan malam
Sang penari bersemedi di perapian ujung tanggal
Tak henti-henti dia bersenandung
Menyanyikan syair pelipur luka
Mulutnya berdendang mengikuti lantunan
.
Dia bisu dalam hening di tengah hingga bingar
Matanya nanar
Hatinya pilu
Rambutnya basah karena keringat
Telinganya tak ingin mendengar suara
.
tak ada yang merasakan kegetiran yang ia rasakan
hanya sebuah luka biru
yang tertanam di hati dan telah lama mati